Selamat pagiiii... hari ke-3 ini kami berecana keliling ke Desa Sade - Pantai Kuta - Tanjung Aan - Bukit Merese - Pantai Mawun. Tetapi karena jam 4 sore harus ada di Bandara, Nganterin Tante Tia yang pulang hari ini. Alhasil hari ini ke Desa Sade - Pantai Kuta - Tanjung Aan - Bukit Merese - Desa Ende. Kami berangkat setelah sarapan sekitar jam 8 pagi dari penginapan. Untuk menuju Desa Sade kami melalui jalan Bypass Bandara Internasional Lombok. Perjalanan dari Nusantara 2 ke Desa Sade -+ 55 menit.
Desa Sade terletak di Rembitan, Lombok Tengah. Desa ini dikenal sebagai perkampungan suku Sasak (suku asli Pulau Lombok). Jumlah penduduk di Desa Sade ini sekitar 700 orang. Da semuaya masih 1 keturunan. Karena menurut mereka melakukan perkawinan antar saudara dirasa lebih mudah & murah dibandingkan menikah dengan orang dari desa lain. Masih primitif ya pola pikirnya.
Mata pencaharian penduduk disini adala bertani, bertenun adalah pekerjan sambilan para wanita di Desa ini setelah selesai bekerja di sawah.
Sampai di Desa Sade kami ditawarin sewa guide dan bayar gak tahu bayar berapa. Karena mbak Dinda sudah tau info nya bahwa ke Desa ini tidak bayar dan tanpa guide gak papa. So kami bilang "Terimakasih pak.. kami belum butuh Guide".
Hasil dari tenunan ibu-ibu disini sangat beragam bulai dari kain Songket, Selendang, Kain Sarung, Sajadah, Ikat kepala, tas sampai penik-pernik kecil seperti magnet dan gantungan kunci dll.
Tapi awas kalian disini jangan sampai lapar mata. Apalagi yang hobby belanja seperti aku. Why Why Why?? Karena harga-harga disini mahal-mahal. Kalian harus sadis untuk menawarnya. Kain songket yang paling bagus (lapisan nya tebal / banyak benangnya) dihargai 300.000 (ukuran 2 meter lebih + selendang) aku tawar 150.000 tanpa selendang gak mau. Akhirnya setelah mencoba rayuan-rayuan maut kena 170.000 tanpa selendang. klo harga 200.000 tawar aja 70ribu.kalau gak mau ya dinaikin dikit 80.000 LoL. Harga tas selempang disini 150.000 di pasar bisa kena 25.000-30.000.
Saran jika membeli kain di Sade kalau kalian beli yang kain yang biasa-biasa saja mending jangan disini. Bisa kalian temukan orang jualan kain dkk itu semua di pasar Mataram harganya jauh lebih murah daripada disini dan silahkan kalian melakukan tawar menawar disana. Atau kalian juga bisa beli di Tanjung Aan. Disana banyak ibuk-ibuk dan bapak-bapak yang jual kain songket, sarung, ikat kepala, kaos dll. Harganya jauh lebih murah.
Ceritanya ini pada nawar kalung OWL 3pcs sama gelang 5pcs dengan harga sadis |
Selain itu di Desa Sade ini kalian juga bisa minta ajarin buat menenun kain. Tapi kita gak belajar disana karena waktunya mepet. Alhasil cuma foto-foto aja.
Oya disini aku menemukan ibuk-ibuk yang jualan Entong (tau entong gak?? apa ya bahasa indonesianya?? yang dibuat untuk ambil nasi). 1 entong aku tawar kena 30.000 aku beli 2. Entongnya unik. Informasi dari ibuknya entong ini terbuat dari tanduk kerbau. Suaminya sendiri yang bikin.
Katanya sih kalau jatuh gak pecah. Tapi aku gak mau coba nanti kalau pecah beneran bisa berabe. Sebenarnya ibuk ini juga jualan tas dari bambu serius tasnya bagus banget - nget - nget. Cuma harga nya 200.000 dan itu tas nya kecil. Bentuknya seperti Tabung oval (mikir deh aku. Tabungoval itu gimana ya bentuknya???).
Entong unik dari tanduk kerbau |
Setelah puas di Desa Sade. Kami menuju Pantai Kuta. Jangan salah ini bukan di Bali. Selain Bali, Lombok juga punya pantai yang bernama pantai Kuta. Dinamai Pantai Kuta karena Pantai in terletak di desa Kuta, Lombok Tengah. Untuk menuju ke Pantai Kuta hanya membutuhkan waktu -+12 menit dari Desa Sade. Suka banget deh sama wisata-wisata di Lombok ini. Karena alhamdulillah meskipun kami cewek-cewek dan naik motor. Jalan untuk ke tempat wisata satu dengan yang lainnya lumayan mudah untuk di lewati. Kecuali daerah Lombok Timur seperti di Sembalun (Kalau yang ini ceritanya d next postingan yaa...)
Pantai Kuta atau kawasan Mandalika ini sedang dalam tahap pembangunan. Baca berita ternyata mau dibangun sebuah hotel bintang empat yang bernama X2 Mandalika Hotel yang berisi sekitar 200 kamar dan 10 villa. Wow! dan juga di bangun sebuah beach club. Target untuk pembangunan hotel bisa beroperasi awal tahun 2018 sedangkan untuk beach club siap beroperasi sekitar akhir 2018 / awal 2019. Wah jadi apa ya nantinya..padahal aku suka banget sama pantai ini. Karena disini sepi pengunjung (hari itu sih .. Gak tahu kalau hari-hari lain). Pantai disini sangat cantik. Airnya biru. Pasuirnya putih. Perfect deh!!
Mirip tapi tak sama ya dengan Hollywood Sign yang ada di Los Angeles, California.hehehe...
Aku motoin orang-orang WIKA. Kalau gak salah kontraktornya ini dari WIKA (maaf kalau salah) |
Gantian dong Mbak WIKA nya yang motoin kami :) |
Lombok memang surganya berjemur atau sun bathing untuk bule-bule mancanegara. Tak hanya di 3 Gili saja tempat mereka berjemur. di Pantai Senggigi, di Pantai Kuta mereka juga berjemur.
Tuh kan sepi... hanya segelintir bule-bule ber sun bathing ria |
Ketika kami asyik-asyik berfot-foto ria di ayunan tiba-tiba 2 bule cewek yang ada di foto atas itu menghampiri kami. Dan minta foto berdua sama aku wkwkwk Biasanya kan orang indonesia ya yang minta foto. Ini malah mereka. Karena waktu semakin siang. Kami bergegas untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya yaitu Tanjung Aan dan Bukit Merese. Bersambung di postingan selanjutnya yaa...
ini mbak-mbak bule nya |
0 comments:
Post a Comment