Day 1 - "Communication is Important"


Assalamualaikum....maaf...maaf banget buat teman-teman yang sering tanya... Kapan posting perjalanan Backpacker ke Singapore-Malaysia-Thailand?
Saya terlalu disibukkan untuk memikirkan - memperbaiki - mengupgrade 2 online shop saya (radyta_shop  & airof.fashion) Yang alhamdulilah rejeki ada terus :) Terimakasih buat pihak- pihak baik itu online shop lain, selebgram dan pastinya para pelanggan :)

Oke, Back to the topic. Semoga pagi ini saya bisa menyelesaikan 1 postingan ini. hahaha...
Oke, di postingan kali ini gak usah terlalu formal ya....Maaf kalau postingan pertama terlalu panjang.

Sedikit cerita, tanggal 18 - 31 Oktober 2015 kemarin aku, temanku - vina dan sadaraku - tante malik pergi keliling 6 Kota dalam 3 Negara.
Rencana pejalanan backpacker ini sudah ada sejak semester 4 sebenarnya, 2 tahun sebelum berangkat (Lama banget yak?? soalnya waktu itu aku sama teman-teman masih fokus PKL dan Skripsi ). Dan aku serta 3 temanku, Luluk, Vina dan Marwa mulai menabung buat perjalanan backpacker kami.
Kemudian 1 tahun kemudian setelah kami benar-benar mantap buat rencana backpacker ini, aku mengajak teman-teman dan saudara-saudaraku yang masih muda (hehehe...) dan yang ingin ikut 2 saudaraku. Jadi ada 6 orang yang mau ikut backpacker.. Dan 2 temanku lagi juga mau ke Singapore dan Malaysia buat nonton moto GP. Tapi ittenary kita tidak sama,

Kemudian aku dan teman-teman mulai hunting  promo Air Asia.  Insyallah 1 tahun sebelum berangkat kami mendapatkan tiket promo Air Asia. Kami dapat tiket Rp110.000,- (belum termasuk airport tax) dari Jakarta - Singapore.
Kami ber-6 langsung beli tiketnya. Kemudian untuk tiket pulang kami berniat ambil penerbangan dari Bangkok ke Jakarta. Dan 6 bulan sebelum keberangkatan aku dan 3 teman aku beli tiket. Kami mendapatkan tiket 2.250 THB atau sekitar Rp906.750,- . aku pikir ini yang paling murah soalnya beberapa minggu dan bulan sebelumnya haganya masih sekitar 4.000 THB lebih. Yang paling murah 2.600 THB. Jadi ketika lihat harga tiket 2.250 langsung beli, Soalnya saat itu sudah h-6 bulan. Soalnya sering lihat info-info di Backpacker Dunia, kalau mau cari tiket muah harus beli jauh-jauh hari. Sedangkan 2 saudaraku tidak membeli iket karena galau, antara ikut atau tidak. 
Berita buruk H-1 bulan (aku lupa), Luluk gak jadi ikut karena ketrima kerja d SBY. Dan Marwa juga tidak ikut karena duitnya kurang. Okeee... aku dan vina jadi iktan galau. saudaraku masih bingung, jadi ikut apa tidak, Masak iya backpacker berdua?? Kalau aku sih mau-mau aja. Si Vina yang galau, dia takut kalau berdua, apalagi cewek dan di Negara orang, kalau nyasar gimana, kalau di Negara sendiri sih masih enak. Galau galau, Kemudian kegalauan betambah saat pengumuman tanggal wisuda. Ternyata wisuda nya H-1 sebelum jadwal aku berangkat ke Jakarta.  Alamakkk...
Gimana ini??? Ada dua pilihan, ikut wisuda kemudian besoknya cuss ke Jakarta atau wisuda di cancel.
Akhirnya pilihan jatuh ikut wisuda H-1 sebelum berangkat ke Jakarta, Tenyataaa.. ayahanda aku tercinta tidak bisa datang ke wisudahan karena ada acara di Kantor. OMG!!WHAT IS THIS?? akhirnya kembali galau. Kalau berangkat ke Jakarta pas har wisuda tgl 17 Oktober harga kereta masih murah, Tapi kalau tgl 18 harga tiket 2x lipat lebih. Bingung Galau cemas jadi satu. semat berpikir. Kayaknya kita gak boleh deh ke Luar Negeri. Tapi sayan sama tiket pesawatnya :(.
Dan pilihan selanjutnya vina tetap wisuda tgl 17 Oktober (H-1 sebelum ke Jakarta) karena meskipun vina cancel wisuda bareng aku, tetap saja tanggal 17 ada wisudahan beberapa teman dekat. So tetap tgl 17 gak bisa berangkat ke Jakarta karena aku juga harus datang ke wisudahannya anak-anak... Sedangkan aku tidak jadi wisuda alias cancel :( (wisuda sendirian).

Oke, kemudian ada berita baik H-2 mingguan (insyallah, ingatan aku mulai hilang) saudaraku, tante Malik jadi ikut kami berdua. Oke FIX perjalanan kali ini dari yang awalnya 6 orang menjadi tinggal 3 orang saja. Aku mulai mencari tiket promo lagi buat tante malik. Dan H-1 minggu aku dapat tiket jauh-jauh lebih murah daripada tiketkuuu... (sialannnn... upss...) Tau saudaraku itu dapat tiket berapa? 1.774 THB atau Rp737.068,- dan itu dari DMK - SUB (alias Bangkok - Surabaya) sedangkan punyaku sama vina Rp906.750 DMK - CGK (alias Bangkok - Jakarta) ohh mennn..saat itu juga aku merasa hina sekali. Kenapa aku belinya buru-buru banget :( so buat teman-teman yang ingin cari tiket promo Air Asia dari Bangkok. Mending kalau masih seharga Rp900.000 itu jangan beli dulu. Di Backpacker Dunia aku pernah bacaada yang dapat Rp500.000 (jadi tambah nyesel hahaha)....

Oke tiket fix. Saatnya memikirkan ittenary dan hal yang paling krusial buat para traveller atau backpacker. Yaitu TEMPAT TINGGAL!!!

Ittenary. Berkat tanya-tanya Backpacker Dunia, minta bantuan mbah google dan Mb Rika (salah satu tetua di komunitas Backpacker Dunia) akhirnya ittenary abal-abal aku selesai. Sumpah, aku bikinnya pusing banget, aku nyari tempat apa aja yang mau dikunjungi, kemudian aku harus nyocokin biar jalur ittenarynya gak bolak-balik. Nyocokin Jadwal tempat wisata atau acara di tempat wisata tersebut kapan di mulai dll.

Setelah fix selesai. Aku bingung cari tempat tinggal, awalnya mau tidur di hostel saja, Tapi aku hitung-hitung lagi. Kalau kami bertiga tidur di penginapan terus selama 2 minggu lebih itu sangat-sangat membuang duit. Mending duitnya buat makan atau oleh-oleh hahaha...
Aku ingat pernah baca blog anak-anak bacpacker, mereka banyak yang gak pakai tidur di penginapan pas ke Luar Negeri alias mereka banyak yang numpang. Oke.. aku gak ada teman atau saudara di 3 Negara tersebut. Dan akhirnya aku coba daftar couchsurfing. Apa itu couchsurfing? Penjelasan lengkap mungkin bisa di cari di mbah google yaa.. intinya dari couchsurfing tersebut para traveller mencari host (penduduk setempat) yang mau ditumpangi oleh kita. Jadi kita dapat penginapan gratis dari mereka. Awal aku tahu couchsurfing hanya sebatas itu. Traveller yang mempunyai budget minim atau pas-pasan bisa memilih gabung di couchsurfing. Terkadang kalau host (yang menumpangi kita) nya baik kita bisa mendapatkan makanan gratis bahkan tumpangan gratis.. tapi setelah aku mencoba couchsurfing. Couchsurfing ternyata bukan hanya sekedar kumpulan pencari tempat tidur (tumpangan)
dengan orang baik hati yang memberikan tumpangan. Couchsurfing lebih dari itu. Kalau aku cerita disini, bakal tambah panjang postingan pertama ini. So mungkin aku akan membuat postingan tersendiri untuk couchsurfing. Buat yang penasaran, bisa langsung googling atau tanya ke aku :)

Awalnya ragu mau coba couchsurfing, secara aku bukan orang yang gampang komunikasi dengan orang baru. Pikiranku saat itu, kalau aku jadi pakai couchsurfing, berarti aku bakal banyak mengobrol dengan hostku. Apa yang akan aku bicarakan??? dan lagi aku tidak mengenal mereka. Dan kegalauan lainnya. Tapi aku tetap mencobanya. Mungkin ini sebuah tantangan bagiku. Aku mengirimkan message request ke beberapa orang yang di Singapore, Melaka, Kuala Lumpur, Penang, Phuket, Bangkok. Ada sekitar 40 lebih aku message request ke beberapa orang sana.
Banyak sekali yang tidak bisa menampungku. hahaha...

Dan alhasil H-3 hari kalau gak salah (aduhh kok gak ada yang pasti sihh??? aku lupaa.maapin...) aku dapat message dari orang Singapore, kalau dia bisa memberikan tumpangan, Sebenarnya buat yang di Singapore itu awalnya ada 3 orang yang menawarkan diri memberikan tumpangan...cuma yang aku ambil Bang Sham. karena host satunya itu negro banget. dan memikat. Kemudian satu lagi, Bule cewek. Tapi dia tinggal di apartmen beserta 5 orang, cewek - cowok. Dan ternyata teman-temannya sepertinya tidak ingin aku menginap di tempat mereka :menginapb kemudian dapat message juga buat yang di Kuala Lumpur. alhamdulillah, oke aku dapat 2 orang, aku pikir kalau gak dapat di melaka dan penang, ya sudah, mungkin aku sama teman-teman bisa istirahat di musolla di stasiun bus atau di foodcourt di stasiun bus. Yang di Bangkok aku benar-benar bingung karena semuanya pada tidak bisa menampungku pada tanggal yang telah aku tentukan. Ya sudah, pikirku.mungkin aku bisa cari hostel murah disana. Soalnya dengar-dengar Thailand itu lebih murah daripada di Indonesia.

Hari 1 (Malang - Jakarta):

Kami bertiga berangkat tanggal 18 jam 11.45 sedangkan dua teman kami, Ulil dan Vita yang sama-sama mau ke Siangpore berangkat dari Surabaya - Jakarta.
Setelah -+ 13 jam perjalanan di Kereta Api Ekonomi akhirnya kami tiba di stasiun Pasar Senin sekitar pukul 01.30 Disana kami sudah janjian sama temannya tante malik. Kami bertiga numpang mandi dan istirahat ke apartemen mas Baihaqi sebelum ke Bandara Soetta. Thank you so much for mas Baihaqi for you hospitality :) 



Masih segar saat berangkat dari Malang menuju Jakarta
Hari 2 ( Jakarta, Bandara Soetta):

Sekitar jam 08.00 kami bertiga naik bus damri dari depan apartemen mas Baihaqi menuju Bandara Soetta. Perjalanan sekitar 1 jam 30 menit. Setelah sampai di terminal 3 Bandara Soetta, Karena perut kami bertiga belum terisi, akhirnya kami mencari tempat makan di sekitar terminal 3. Susah banget cari tempat makan yang ada nasi nya di terminal 3. Akhirnya kami menemukan tempat makan yang menjual ayam goreng + nasi hahaha...Kami bertemu dengan vita dan ulil disini. 
Jam sudah menunjukkan pukul 11.10 saatnya aku smaa vina harus berada di dalam pesawat. Karena pesawat kami berdua flight pukul 11.20.
Sedangkan tante Malik, Vita dan Ulil pesawat mereka flight pukul 14.05 WIB.

Di Bandara Soetta

Oke, setelah sampai dan jetlag....Alhamdulillah sampai di Changi Airport. Sumpah!!! This is crazy!!! this is ma first time go to abroad without my parents. OMG!!! dan meskipun sudah pernah jalan-jalan tanpa orang tua ke Jogja dan Semarang tetep aja. ini rasanya beda banget...Subhanallah pokoknyaa hehehe....
And seriously... Changi Airport very-very amazing. Gede banget!! Bersih Banget!! Banyak banget lahan kosong yang masih di renovasi di atas sekitar pray room. Sayang banget aku gak sempat keliling- keliling di Aiport :( Disana banyak banget tempat yang bisa dikunjungi untuk mengisi waktu luang menunggu teman-teman.
Setelah muter sana -sini.. kehausan, cari free water, foto-foto gak jelas di social tree, cari pray room, nunggu anak-anak yang belum sampai, Bingung aktifin wifi d Changi. Akhirnya setelah terkonek. Alhamdulillah.. bbm mereka, dan ternyata mereka delay 1 jam dari jadwal awal mereka. OMG!!! 

Dan akhirnya pukul 5.30 PM waktu Singapore, anak-anak datanggg.. yeee... 
Setelah duduk-duduk bentar.. kita cari MRT menuju bugis station dan membeli Singapore Tourism Pass (STP). Dan Setelah sampai bugis station. Kami bertiga pisah dengan Vita dan Ulil. Mereka menginap di Footprints Hostel (katanya Vita hostelnya recommended) sedangkan kami bertiga janjian sama host kami yang di Singapore, Bang Sham. Kami janjian di Exit A Bugis Station. Setelah ketemu (hahha...biasa yaa.awal canggung banget.tapi coba SKSD banget aku nya.. untuk ada tante Malik yang ngajak ngobrol Bang Sham juga).. Kita keluar station dan mencari tempat makan. Untuk Dinner. 

Bercampur Jetlag



Sempat foto di The Social Tree.. jadi kita bisa foto dengan latar belakang Changi Airport dan nantinya foto tersebut bisa di kirim ke email / facebook. 

The Social Tree
Kami Makan di dekat Masjid Sultan. (Masjid utama dan terbesar di Singapore) yang terletak di Arab Street daerah bugis. Masjid ini layaknya masjid timur tengah dengan kubah emas diatasnya. Suasana masjid sangat megah waktu malam hari. Sayang kami tidak masuk ke dalam masjid ini dikarenakan sudah capek dan ingin cepat ke tempat Bang Sham.. Terdapat banyak toko souvenir dan cafe-cafe muslim di sekitar masjid, ada banyak hostel murah juga di dekat masjid ini.

--> Geting There: Jalan dari MRT Bugis, cari Exit Gate yang ada menuju arah Sultan Mosque.




Masjid Sultan - Masjid utama di Singapore
Bang Sham orangnya very-very friendly, humble, smart and generous. Dia banyak cerita tentang pengalamannya ke Indonesia.



Makan Malam pertama kami di Singapore yaitu Biryani/Briyani + Daging Kambing, yaitu nasi yang dicampur dengan rempah-rempah. Nasi ini khas banget sama masakan India, Rempah-rempahnya kuat banget. Yang unik dengan Briyani ini, nasinya panjang-panjang,.
Menu kedua yaitu Martabak telor isi ayam. Kami pesan 2 Briyani dan 1 Martabak dan itu very-ver y many for us. Dan lidah kami masih beradaptasi dengan makanan-makanan Singapore.
Tak lupa kami berempat juga memesan Teh Tarik. Dan ini menjadi minuman favorit aku selama backacker 2 minggu kedepan. Hahaha... 


Martabak Ayam - Taste: 3.5/5

Nasi Briyani - Taste: 3.5/5
Setelah dinner, jalan-jalan ke Arab Street dan foto-foto di depan masjid Sultan, saatnya kita ke rumah Bang Sham. Rumah Bang Sham ternyata jauh banget dari Kota...Sekitar 30-45 menit dari Bugis Station menuju ke tempat tinggal Bang Sham. Kami naik MRT meuju Joo Koon dan turun Jurong East Station - kemudian ganti MRT jalr merah menuju Marina Bay dan turun di Choa Chu Kang. Kemudian dari Choa Chu Kang naik LRT ke Senja Station.
Sumpah.... pertama kali naik MRT dan LRT..bingung.. Tapi setelah dicoba. Gampang buat baca peta MRT nya :).

Kami pisah dengan Bang Sham di Bugis Station karena Bang Sham bawa sepeda motor dari tempat kerjanya. Dan kita janjian disuruh berhenti di Senja Station, Karena kami tidak memiliki perdana Singapore, Bang Sham meminta kami menghubunginya jika sudah tiba di Bukit Panjang Station, Kami disuruh pinjam handphone penduduk Singapore untuk miscall Bang Sham. Jika kita miscall itu artinya Bang Sham akan menjemput kami ke Senja Station

Akhirnya kami tiba di Bukit Panjang Station. Dan kami meminta tolong kepada salah satu orang Singapore yang waktu itu satu LRT dengan kami. kami pinjam handphonenya untuk miscall Bang Sham. Dan kami bertiga pun Aku tante Malik dan mas-mas baik hati (aku lupa namanya sekarang,padahal waktu itu pernah tanya nama) ngobrol kesan-kesini. Mas baik hati tanya tujuan kita kemana. Ternyata apartemen Bang Sham sama dengan Apartemen Mas baik hati, cuma beda blok. Mas baik hati menawarkan mengantarkan kami ke apartemen Bang Sham. Dan kami pun mengiyakan. Ternyata mas baik hati sok tahu alias tidak tahu blok nya Bang Sham. Akhirnya kami pun pusing-pusing (putar-putar) dan kami cari-cari apartemen Bang Sham sekitar 30 menit dan itu jalan sambil bawa tas ransel seberat 7kg lebih. Saat mencaari apartmen Bang Sham keadaan Singapore saat itu agak berkabut. Awalnya aku gak tahu sampai aku tanya ke mas baik hati. Ternyata itu efek asap dari Indonesia. Dan emang bau asapnya kerasa, OMG!! aku maluuuu.....
Kami terus pusing-pusing mencari apartmen, tidak ada orang sama sekali di sekitar apartmen yang sangat luas itu. Mengingat sudah pukul 23.30 di Singapore saat itu. Setelah cukup lama mengitari kawasan apartmen Senja Road. Akhirnya kami menemukan blok apartmen Bang Sham dan itu lumayan jauh dari blok nya mas baik hati. Serius mas nya baik banget. Orang Singapore pertama yang baik di kami saat itu. Kami diantar sampai depan apartmen Bang Sham. Dan kemudian mas baik hati kembali ke apartmennya.. Ketika kami mau menekan bel. Oh Nooo!! Bel nya sedang rusak.  Dan kami belum menghubungi Bang Sham. OMG!! Pasti Bang Sham jemput kami di Station. Entahlah. Saat itu kami tidak berpikir kenapa tidak diam di Station saja menunggu bang Sham. Kenapa mau di anter ke apartmen Bang Sham. Aku soalnya waktu itu berpikir. Ohh ternyata station LRT dekat banget sama apartmen. Berarti dekat sama apartmen bang Sham. Dan ketika ada yang menawari mengantarkan. Aku iyain, karen aku pikir, mungkin bisa papasan (bertemu) dengan Bang Sham saat perjalanan menjemput kami. Dan ternyata NO! Kami tidak bertemu Bang Sham. Dan sekarang. Bel apartmen Bang Sham rusak. Kita mencoba mengetuk pintu apartmen. Tapi tidak ada respons. Kemudian kami coba memanggil nama Bang Sham (sumpah ini bukan kebiasaan orang Singapore sepertinya manggil-manggil nama pemilik rumah + kedor pintu). Tetap gak ada respons. Kami berniat ingin kembali saja lagi ke Senja Station. But that's very far. Kemudia sekitar 10-15 menit kita menunggu Bang Sham. Dan akhirnya dia datang.

Bang Sham marah! Ya iyalah pasti. Kita berempat sudah janjian ketemu di Senja Station, Tapi malah menuju apartmennya. Serius aku takut banget saat itu. Ya ampun! aku membuat orang Singapore marah...Bang Sham said "Communication is impotant for traveller. Kalau memang sudah janjinya di tempat A. Jangan pindah tempat. Kalau seperti ini bagaimana? saya capek mencari kalian. Ternyata kalian tidak ada di station. Jadi ini sebagai pelajaran buat kalian. Jangan sampai lupa. Karena komunikasi dalam travelling itu sangat penting. Apalagi seperti kalian yang tidak mempunya alat komunikasi sama sekali..... (OMG!baru hari pertama di Negara Orang sudah membuat hostnya marah. Jadi serba salah).

Setelah di 'marahin' Bang Sham, kami masuk apartmen bang Sham.kami berdiskusi masalah jadwal untuk tanggal 20 Oktober 2015 :)

Sekitar Pukul 02.00 setelah diskusi dan sholat kami pun istirahat di kamar yang sudah disediakan oleh Bang sham sebagai host Singapore.
Dibawah ini kamar tidur untuk 3 hari kedepan selama di Singapore. Maaf kamarnya berantakan. ada tambahan 1 bed lagi untuk kami. Tante Malik tidur di  sofa.

Alhamdulillah nyaman kamar dan tempat tidurnya... Oke See yaa on my second posting about Singapore yaaa :)





Pelajaran Hari ini:
- Tips berburu tiket murah: Jangan terlalu terburu-buru membeli tiket. Kesalahan aku di sini. kenapa aku tidak berangkat saja dari Surabaya - Singapore dan Bangkok - Surabaya. Soalnya kalau dari Jakarta. Kita harus beli dulu tiket kereta. selain menghabiskan waktu. Juga biaya nya. Kita harus membeli tiket kereta.
- Komunikasi itu penting. Sebaik apapun orang yang akan membantumu. Kalau kamu sudah janjian di suatu tempat. Ya sudah. jangan kemana-mana. Disana saja. Diam saja.  
- Malu bertanya sesat dijalan. Banyaklah tanya sama orang lokal. Jangan malu. Mereka sangat welcome. Apalagi kalau ada orang asing :) Di Singapore banyak orang yang bisa berbahasa Melayu :) Jangan Sok tahu. Ini bukan Negaramu :)
- Sok Kenal dan Sok Dekat sama host. Mereka sudah membantu kita. Meluangkan waktu buat kita. Meskipun kita tidak kenal sama mereka. Kita harus selalu mengajak mereka ngobrol. Kita harus ramah, Jangan diam aja atau host yang selalu tanya ke kita. 


Malang, 14 Desember 04.00 AM

0 comments:

Post a Comment

 

POPULAR POSTS

FRIENDS

PENGUNJUNG