New Year 2017 in Kawah Ijen

Happy New Year 2017.....!!!! 

Yeayyy... Selamat pergantian tahun... I know, im very late for this post. Apalah daya... aku sibuk banget (sok sibuk). Sibuk liburan maksudnya.. wkwkw...
I wish for 2017 we were given health and life barokah.  Kelapangan hati dan tidak mudah menjudge orang, and easy to forgive the mistakes of other (sorry for my english).. Oya and wish our resolution in 2017 reached all.

Okee.. Back to the topic. The story, in 30 Desember 2016 my work contract runs out. So I'm and 2 my friends (Ima & Jeani) planning to celebrating new year 2017 in Kawah Ijen (Ijen Crater). 
Planning only Planning.... in 30 Desember me and all my friends PTT held farewall in Studio Photo & Restaurant at Pasuruan until -+11PM. And we arrived in Probolinggo -+2AM. So Ima & Jeani canceled because they're tired and afraid to ask permission with their parents.
Dan aku juga galau temann.. Bagaimana tidak... jam sudah menunjukkan pukul 2 Pagi dan aku masih di Probolinggo. Whatsapp Ayah. Jawaban beliau: Nginep dirumah Ima saja. Besok pagi pulang...
OMG!! masak gagal?? yang lainnya (tante tia, tante malik, mas adin, mas fendik, mbk lia dan Dyah) bisa semua...  So, i'm very anxious.
Oke.. keputusannya. Aku tidur dirumah Ima. Jam 5 Pagi pulang ke Lumajang, I'm anxious because i'm afraid in Ranuyoso get Traffic Jam. 

Finally sampai rumah sekitar jam 7 pagi. Langsung siap-siap. Karena rencana jam 8 pagi mau ke Samsat untuk perpanjang plat Mobil. Tapi alhamdulillah ayah yang ngurus.
Ternyataaa.. samsatnya tutup. Baru buka setelah Tahun Baru, tanggal 2 Januari. Whatt??? pusing akikah... Galau... terus pakai mobil apa? mobil satunya mobil kantor. Gak mungkin aku pinjam. 
Akhirnya sekitar jam 10.30 aku bilang sama Mas Adin untuk pinjam mobilnya. Setelah tanya ibuknya akhirnya boleh...
Tapiii...Si Ayah... malah nawarin buat nganterin kita2 pakai mobil kantor. Ayah yang nyetir.. Padahal Ayah kemarin baru nyampai dari Surabaya ada rapat. Aku kasihan kalau ayah yang nyetir. Aku bilang saja pakai mobilnya mas Adin gak papa. Ayah tetep ngotot ayah yang nganter, Setelah berdiskusi sama ibuk. Akhirnya kita pakai mobil mas Adin. Kita berangkat habis Sholat Dhuhur. 

Nyampai jember sekita pukul 14.30 istirahat dulu di rumah saudara. Melanjutkan lagi perjalanan setelah sholat Ashar. Mampir Warung Makan, karena kita semua sangatlah lapar.

Personil Lengkap - aku, Tante Malik, ante Tia, Mb Lia, Mas Fendik, Dyah, Mas Adin (Maafkan mukaku yang seframe sendiri)
Kami melanjutkan kembali perjalanan ke Kawah Ijen. Kami memilih lewat jalur Bondowoso karena informasi dari teman-teman ini jalan yang cukup aman. Perjalanan ke Kawah Ijen dari Jember + 5,5jam. Jam 21.30 kami sampai di tempat parkir. Sebelum sampai di tempat parkir, kami melewati beberapa portal untuk isi buku tamu yang ada isinya plat nomor mobil dan jumlah penumpang. -+ada3 portal yang kami lewati baru sampai di temat parkir. 
Benar- benar yaa.. Orang-orang ini menghabiskan tahun baru kebanyakan di Gunung & Pantai / Laut kah?? Atau mereka kesini karena Semeru di tutup?? Molla (tidak tahu, red) dahh... Pengunjung di sini sangat amat banyak sekali. Iseng tanya ke bapak penjaga portal, "Sampai sekarang ada berapa pengunung yang datang Pak?" "Ada sekitar 125 mobil mbak. Belum motor". WHAT????? 125 mobil?? Lah.. kita aja 1 mobil 7 orang. Mari kita mengulang matematika waktu SD. Kalau 1 mobil 7 orang. So 125 mobil x 7 orang =  875 orang ... Buset dahh... Ini gimana jalan ke pundak kalau ada 875 orang?? Itu belum mobil2 yang datang setelah kita. 
Dan jumlah motor aku tafsir -+ 500motor. 500 motor x 2 = 1000. So -+ 1875 orang dalam 1 kali pendakian... So Amazing guys!!!

Setelah kita sampai parkiran kita tidur sebentar di mobil jam 23.00 kita keluar dari mobil untuk beli tiket masuk. Harga tiket masuk Ijen saat itu 7.500. Waktu searching sih 2.500 di hari biasa. Tapi kalau hari Libur 7.500. Dan untuk parkir mobil  10.000/mobil. Area di sekitar tempat peristirahatan sangatlah ramai. Banyak tenda-tenda orang berjualan disini, mulai dari makanan sampai aksesories mendaki (sarung tangan, masker dll). Ramainya kayak pasar malam. Serius!!!

Jam 23.58 fireworks mulai di nyalakan... Selamat pergantian tahun!!! Yeay!!!



Pukul  Jam 00:45 pintu masuk ke Kawah Ijen dibuka. Dan benar saja pendakian malam ini amazing banget.. Kayak bukan ndaki gunung. Udah kayak candil (gerak jalan Candipuro - Lumajang, istilah kegiatan tahunan di Lumajang). Ada ibuk-ibuk gemuk, anak-anak kecil. Dalam hatiku 'Ini gunung kan?? Emang tracking nya mudah ya buat ke Puncak? kayak Bromo. Kok banyak ibuk2 sama anak kecil ikutan juga??'

Belum setengah perjalanan, mbak Lia udah kecapekan..  Mungkin karena gak pernah mendaki sebelumnya, dan lama di perjalanan serta juga perjalanan di malam hari, jadi Oksigennya berkurang. Kami istirahat. Lanjut jalan lagi. Istirahat lagi.. Mbak Lia nya udah benar-benar gak kuat. Akhirnya mas Adin dan mas Fendik turun ke parkiran karena melihat mbak Lia sudah tidak kuat. 
Aku pikir mbak Lia kuat karena dia anak paskibra. Ternyata tidak :( so sad... Alhamdulillah Mbak Lia mau di ajak turun. Kalau tetap memaksa naik. Wuihhh aku gak bisa bayangin. Karena semakin jauh jalannya naik - turun terus.
Sudah setengah jalan aku gak kuat juga.. mataku berkunang-kunang, napas sulit. Akhirnya aku berhenti istirahat. Jalan lagi. Istirahat lagi, Jalan lagi. Dan akhirnya gak kuat.. aku muntah, mataku gak kuat untuk melek. Mungkin aku kecapekan dan kondisi tubuh yang kurang fit. Karena waktu dulu ke Gunung Lamongan gak sampai kayak gini (Atau mungkin karena faktor U - Usia..hahaha... ). Aku istirahat -+10 menit. Alhamdulillah agak mendingan. Lanjut jalan lagi.. Kemudian gantian si Dyah yang gak kuat. Dyah muntah juga. OMG! ini kenapa semua masuk angin! Waktu itu udah mencar sama Tante Tia. Tante Tia di depan dan gak tau kalau kita gak kuat. Akhirnya aku bilang ke Tante Malik untuk nyusul tante Tia biar ada temannya. Biar aku yang nungguin Dyah.
Di atas ada warung untuk tempat istrahat pendaki. Kita nggak berhenti di warung karena mau nyusul tante Tia. Jalan dari warung itu semakin nanjak.. OMG!! Allah benar-benar ngasih kaki yang begitu kuat.. Terimakasih ya Allah... Setelah jalan beberapa meter dari warung. Kami istirahat lagi.. Tiba-tiba ada cahaya senter tpat di mukaku. Dannnn... itu mas Fendik.. Sumpahhh orang ini balik lagi. Dia nyusul kami sambil jalan cepat biar nututin kami. Thank you masss :* Akhirnya kita bertiga melanjutkan perjalanan bertiga menjemput Tante Tia dan Tante Malik. Mas adin gak ikut nyusul karena nemenin Mbak Lia di mobil.

Perjalanan untuk sampai puncak -+2,5-3 jam. Dan Finally kita ketemu sama Tante Tia & Tante Malik di puncak. Alhamdulillah.. mereka sangat kedinginan. Yes ketika aku sampai puncak bau belerang sangat menyengat... Ada beberapa Orang yang menawarkan masker karena katanya semakin ke atas Bau nya semakin kuat. Akhirnya karena aku juga ga kuat. udah mau muntah lagi. Aku sewa masker belerangnya. Harga sewa nya 35.000/masker kami tawar 30.000 karena kami sewa 2. Ternyata dibawah ada juga yang nyewain harganya 25.000 ya udahlah rezeki masing2 orang :)

Diatas kabut nya sangat tebal.Gak bisa liat apa-apa dan sangat dingin. akhirnya kita jalan-jalan mondar-mandir untuk lihat Blue fire tapi sampai jam 5 pagi pun gak kelihatan blue fire nya. Jangan kan Blue Fire kawahnya saja gak keliatan karena tertutup kabut, Tapi waktu kita turun temennya Tante Malik dan Temennya mas Fendik ada yang bisa lihat Blue Fire. Mereka naik lagi ke puncak paling atas. Sebenarnya kita mau kesana tapi entah kenapa kemarin kok gak jadi naik lagi ke Puncak yang paling tinggi. Soalnya informasinya kemarin dari puncak kita disini udah kelihatan Blue Firenya kalau semakin ke atas sama saja gak kelihatan. Ehh ternyata salah. Di atas kelihatan Blue Fire nya.. Kan jadi sedih lagi...  

Pemandangan di puncak. orang-orang pada kecapekan dan tidur. Padahal dingin banget. Serius!


Pemandangan di Puncak.. Gersang!! 

Ini sekitar pukul 5.30 / 06.00
Oke jadi yang berhasil sampai puncak ada aku, Dyah, Tante Tia dan Tante Malik serta mas Fendik. Sebenarnya 3 orang ini kecuali aku,Dyah sudah pernah kesini. Mereka mau ikut kesini karena waktu itu kesiangan. Gak dapat Blue Fire. Kalau mas Fendik mah.. meskipun udah kesini dan liat Blue Fire di jabanin kalau ada yang ngajak ke Gunung. Gunung Semeru dan Gunung Panderman saja -+ 7x kesana. Saudaraku dari keluarga ayah memang banyak yang suka ke Gunung. Apalagi mas Adin dan Mas Fendik. Ke Gunung itu kayak kita liburan ke Malang / Surabaya. Warbiyasah fisiknya... Padahal yang satunya gendut (mas Adin, red) dan yang satunya cungkring (mas Fendik, red). 
Pendaki pertama kita - Dyah 

Pendaki kedua kita - Tante Tia

dan Akuuuu


Pedaki ke empat kita - Tante Malik

Pendaki ke lima dan leader kita - Mas Fendik 

Gak kelihatan Blue Fire dan kawah tetap harus eksis. 

Jam sudah menunjukkan pukul 06.30 kabut bukannya semakin habis tapi smeakin tebal. Gak kelitana apa-apa. Akhirnya beberapa pendaki turun.Kita juga turun karena di Mobil masih ada mas Adin dan Mbak Lia yang nungguin kita. Kalau kesiangan disini juga katanya panas. 
Udah turun dapat beberapa meter aku dan Dyah balik lagi ke atas karena masih pengen lihat kawahnya. Nungguin kabutnya hilang. Pas nyampe atas.. Kabutnya masih ada. Dan kalau kabut biasanya sampai jam 9. Akhirnya aku menyerah.. balik lagi turun ke bawah.

Saat perjalanan turun, kita bertemu beberapa mas-mas membawa kantong kresek besar berisi sampah-sampah yang mereka pungut dari Puncak.. Ini yang harus di Contoh. Jangan meninggalkan sampah di Gunung. Kita harus menjaga kebersihan Gunung.


Pemandangan saat turun. Ini masih kabut cuma gak setebal di puncak
Tips yang harus dibawah atau di persiapkan pada waktu ke Kawah Ijen:
1. Kondisi tubuh yang fit. Kalau tidak terbiasa ke Gunung. Jangan lupa latihan jalan / olahraga sebelumnya.
2. Jangan lupa makan sebelum mendaki. Tapi jangan terlalu banyak. Secukupnya saja.
3. Untuk peralatan kalau kalian tidak nge-camp. Bawa Celana dan baju hangat (Jaket, Sweater, Coat. terserah kalian) sarung tangan, kaos kaki, masker.
4. Untuk bahan makanan Bawa Cemilan (roti) kalau kelaparan di pundak. Air Gula / Madu / Gula Merah / Coklat sebagai penambah stamina. Karena kita pasti lemes banget kalau udah jalan. Apalagi malam hari.


Alhamdulillah kita sudah sampai. kembali ke parkiran. Rencananya sih setelah dari Ijen kita cus ke Baluran. Teryata waktu di Jalan dekat pelabuhan Ketapang very crowded dan  macet total. Akhirnya kita putar arah. Pulang. Karena mas Adin juga sudah gak kuat buat nyetir. Very Sad.

Oke Besoknya ketika ayah tahu ceritanya pas ke Ijen kondisi kabut dan perjalanannya cukup sulitdan kita KO. Ayah bilang ke aku. "Udah..Gak pengen kesana lagi? Kapok?" Serentak aku sama Dyah jawab "Nggak.. masih penasaran sama Bluefire sama kawahnya" hahahha...

Karena Liburan tahun barunya gagal. Alhamdulillah tanggal 5 Januari 2017 kemarin aku sama teman-temanku Maen ke Jember. Kita ke Pantai Payangan dan Papuma..  Ceritanya Insyallah aku post soon yaa :) 

Kalau kalian.. liburan kemana pergantian tahun ini? Share yukk.. comment di bawah :) 

0 comments:

Post a Comment

 

POPULAR POSTS

FRIENDS

PENGUNJUNG